Wedang Jahe Minuman Tradisional Nusantara yang Kembali Populer di Era Modern

foto/istimewa

Sekilas.co – Di tengah maraknya minuman kekinian seperti kopi susu dan boba tea, wedang jahe, minuman tradisional khas Jawa, justru kembali mencuri perhatian masyarakat urban. Minuman hangat berbahan dasar jahe ini dinilai tidak hanya nikmat, tetapi juga menyehatkan dan cocok dengan gaya hidup alami yang kini digemari banyak orang.

Wedang jahe merupakan minuman warisan budaya Nusantara yang sudah ada sejak zaman kerajaan. Dalam Bahasa Jawa,  wedang  berarti minuman, sementara  jahe adalah bahan utama yang digunakan. Biasanya, jahe dibakar atau digeprek lalu direbus bersama gula merah, sereh, daun pandan, dan kadang tambahan rempah lain seperti kayu manis atau cengkeh.

Baca juga:

Popularitas wedang jahe melonjak terutama sejak pandemi COVID 19, saat masyarakat mulai mencari alternatif minuman tradisional untuk meningkatkan imunitas tubuh. Jahe yang dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan tinggi dipercaya mampu membantu menjaga daya tahan tubuh serta menghangatkan badan.

Menurut Dr. Ernawati, ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada, jahe mengandung gingerol, senyawa bioaktif yang mampu mengatasi mual, masuk angin, hingga nyeri sendi.  Wedang jahe bisa menjadi pilihan alami untuk menjaga kesehatan, apalagi bila dikombinasikan dengan bahan alami lain seperti madu dan lemon, ujarnya.

Di berbagai kota besar seperti Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta, wedang jahe mulai diangkat kembali oleh kafe-kafe lokal sebagai bagian dari menu minuman sehat. Beberapa varian modern bahkan menambahkan susu almond, krimer, atau topping seperti cincau dan kolang-kaling agar lebih menarik minat generasi muda.

Selain dijual di kedai atau kafe, wedang jahe kini juga tersedia dalam bentuk instan atau bubuk siap seduh. Inovasi ini memudahkan masyarakat untuk menikmati manfaat wedang jahe kapan saja dan di mana saja, tanpa harus repot merebus bahan sendiri di rumah.

Walau telah mengalami modernisasi, wedang jahe tetap mempertahankan nilai budaya dan kearifan lokal. Minuman ini kerap disajikan dalam acara tradisional, pertemuan keluarga, hingga upacara adat di beberapa daerah di Jawa. Kehadirannya menjadi simbol kehangatan, kebersamaan, dan warisan nenek moyang yang terus lestari.

Dengan manfaat kesehatan, rasa yang khas, dan nilai budaya yang kuat, wedang jahe diprediksi akan tetap bertahan bahkan bersaing dengan minuman kekinian lainnya. Bukan sekadar minuman, wedang jahe adalah identitas kuliner Indonesia yang patut dijaga dan dikenalkan ke generasi masa depan.

Artikel Terkait