Udang Galah Bakar Nikmatnya Sajian Laut Khas Riau yang Menggugah Selera

foto/istimewa

sekilas.coIndonesia dikenal kaya akan hasil lautnya, termasuk provinsi Riau yang memiliki beragam hidangan laut khas. Salah satu yang paling populer adalah Udang Galah Bakar, hidangan yang memadukan rasa gurih udang air tawar dengan rempah khas Melayu. Udang galah sendiri merupakan jenis udang besar yang hidup di sungai dan rawa, terkenal karena dagingnya yang tebal, manis, dan lezat. Hidangan ini kerap menjadi favorit di restoran pinggir sungai maupun sajian keluarga di rumah.

Udang Galah Bakar sudah menjadi bagian dari budaya kuliner Melayu Riau selama bertahun-tahun. Tradisi membakar udang menggunakan arang memberikan cita rasa khas yang sulit ditiru dengan metode lain. Dulu, masyarakat Riau menyiapkan hidangan ini untuk acara adat atau perayaan besar, karena udang galah yang besar dianggap sebagai sajian istimewa. Kini, hidangan ini juga populer di kalangan wisatawan yang ingin merasakan kuliner khas lokal.

Baca juga:

Bahan utama tentu saja udang galah segar, biasanya ukuran sedang hingga besar. Untuk membakar udang dengan cita rasa khas Riau, dibutuhkan beberapa bumbu rempah seperti bawang putih, bawang merah, cabai, jahe, kunyit, ketumbar, dan serai. Tidak jarang ditambahkan perasan jeruk nipis atau asam jawa untuk memberikan rasa segar dan sedikit asam. Bumbu ini diracik menjadi pasta atau dihaluskan sebelum dioleskan pada udang.

Teknik membakar udang galah sangat penting untuk mendapatkan tekstur sempurna. Udang dibersihkan, dibuka sedikit kulitnya agar bumbu meresap, lalu dibakar di atas arang panas. Selama proses pembakaran, udang diolesi bumbu secara berkala agar tetap lembab dan kaya rasa. Waktu membakar biasanya singkat, hanya sekitar 10–15 menit, karena daging udang cepat matang dan mudah menjadi keras jika terlalu lama.

Udang Galah Bakar bisa disajikan dengan berbagai cara. Di Riau, biasanya disajikan dengan sambal tempoyak, sambal kecap, atau saus padang yang pedas dan manis. Nasi putih hangat atau lontong sering menjadi teman makan udang bakar, sementara lalapan segar seperti timun, selada, atau daun kemangi menambah kesegaran hidangan. Untuk acara pesta, udang galah bakar juga kerap ditemani dengan platter seafood lain seperti kerang, kepiting, dan cumi bakar.

Udang galah merupakan sumber protein tinggi yang rendah lemak, kaya akan vitamin B12, selenium, dan asam lemak omega-3. Protein dari udang membantu membangun otot dan menjaga kesehatan tubuh, sementara omega-3 bermanfaat untuk jantung dan otak. Dibandingkan daging merah, udang galah bakar juga lebih rendah kalori, sehingga cocok untuk dikonsumsi sebagai menu sehat tanpa mengorbankan rasa.

Agar mendapatkan rasa terbaik, pilihlah udang galah yang masih segar. Ciri-cirinya antara lain: daging kenyal, kulit mengilap, dan bau laut yang segar tanpa amis menyengat. Hindari udang yang terlihat kendor atau berwarna kusam. Menyimpan udang di lemari pendingin selama maksimal satu hari sebelum dibakar juga disarankan agar kualitas daging tetap terjaga.

Udang Galah Bakar adalah sajian khas Riau yang memadukan kelezatan seafood dengan kekayaan rempah Melayu. Hidangan ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga kaya gizi dan mudah disesuaikan dengan berbagai variasi sambal dan pendamping. Bagi pecinta kuliner, mencicipi udang galah bakar di Riau adalah pengalaman kuliner yang tak boleh dilewatkan. Menikmati udang galah bakar dengan keluarga atau teman sambil menikmati suasana sungai akan memberikan sensasi makan yang berbeda dan tak terlupakan.

 

Artikel Terkait