Sekilas.co – Tumis kangkung, sayuran hijau yang sederhana namun menggoda, masih menjadi salah satu menu favorit masyarakat Indonesia. Dengan rasa gurih, tekstur renyah, dan proses masak yang cepat, tumis kangkung kerap menjadi pilihan utama di rumah makan maupun dapur rumahan.
Sayuran ini bukan hanya digemari karena rasanya, tetapi juga karena ketersediaannya yang melimpah dan harganya yang terjangkau. Kangkung bisa ditemukan dengan mudah di pasar tradisional hingga supermarket modern, menjadikannya bahan pokok yang serbaguna.
Ciri khas dari tumis kangkung terletak pada bumbunya yang sederhana namun kuat. Bawang putih, cabai, terasi, dan sedikit saus tiram cukup untuk menciptakan perpaduan rasa yang nikmat. Banyak restoran menambahkan potongan daging, udang, atau tahu sebagai variasi.
Dimasak dengan api besar dalam waktu singkat, kangkung tetap mempertahankan kerenyahannya. Teknik ini membuat nutrisi tetap terjaga dan menjadikan tumis kangkung pilihan sehat yang cepat disajikan.
Menurut Chef Ardi Pranata, salah satu juru masak hotel bintang empat di Jakarta, tumis kangkung sering jadi menu pelengkap wajib dalam paket nasi. Kangkung itu fleksibel. Bisa untuk makan siang rumahan atau disajikan di restoran mewah, ujarnya.
Tak hanya di Indonesia, kangkung juga populer di negara Asia Tenggara lain seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Versi tumis kangkung Thailand misalnya, dikenal dengan nama Pad Pak Boong Fai Daeng, dengan tambahan kecap ikan dan cabai merah besar.
Di era media sosial, tumis kangkung bahkan jadi konten resep yang sering viral. Video masak 5 menit tumis kangkung ala rumahan kerap muncul di TikTok dan YouTube, membuktikan daya tariknya yang tak lekang oleh waktu.
Dengan kombinasi antara rasa, gizi, dan kemudahan memasak, tumis kangkung membuktikan bahwa makanan lezat tak harus mahal atau rumit. Hidangan ini adalah simbol kesederhanaan yang tetap mampu memikat lidah siapa saja.





