Sekilas.co – Minuman susu gula aren kembali menjadi primadona di kalangan pencinta kuliner Tanah Air. Kombinasi sederhana antara susu segar, es batu, dan gula aren cair ini menawarkan cita rasa manis alami yang semakin digemari berbagai kalangan, terutama generasi muda. Tidak hanya dijual di kedai kopi kekinian, minuman ini juga mudah ditemukan di gerai minuman pinggir jalan hingga kafe premium.
Fenomena ini bukan kali pertama terjadi. Susu gula aren sempat mencuri perhatian publik pada tahun 2019 seiring dengan popularitas es kopi susu gula aren. Bedanya, kali ini minuman ini lebih menonjolkan rasa creamy dari susu dan kelezatan khas gula aren tanpa campuran kopi. Hal ini menjadikannya lebih ramah bagi mereka yang menghindari kafein, namun tetap ingin menikmati sensasi minuman segar yang memanjakan lidah.
Menurut pengamat kuliner, meningkatnya minat terhadap produk-produk alami turut mendorong tren susu gula aren ini. Gula aren dikenal sebagai pemanis alami yang memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan gula pasir. Selain itu, gula aren juga mengandung mineral seperti kalium dan zat besi, yang dianggap lebih menyehatkan jika dikonsumsi secara wajar.
“Banyak konsumen yang kini lebih sadar terhadap apa yang mereka konsumsi. Mereka mencari minuman yang tidak hanya enak, tapi juga lebih alami dan memiliki manfaat, ujar Rahmawati, ahli gizi dari Universitas Indonesia. Ia menambahkan bahwa kombinasi susu dan gula aren juga memberikan energi instan yang cocok dikonsumsi di tengah padatnya aktivitas sehari-hari.
Dari sisi bisnis, tren ini juga membuka peluang besar bagi pelaku UMKM. Banyak brand lokal bermunculan dan mengusung konsep minuman tradisional dengan sentuhan modern. Inovasi varian seperti susu gula aren dengan boba, jelly, atau tambahan rempah-rempah seperti kayu manis dan jahe menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Awalnya kami hanya coba-coba jualan susu gula aren di depan rumah. Sekarang pesanan bisa sampai ratusan cup per hari, ujar Dina, pemilik usaha minuman rumahan di Bekasi. Ia mengaku omzetnya naik drastis sejak memasarkan produknya lewat media sosial. Tren ini menunjukkan bahwa dengan kemasan menarik dan strategi promosi digital yang tepat, produk tradisional pun bisa bersaing di pasar modern.
Meski demikian, para ahli tetap mengimbau agar konsumsi minuman manis tetap dibatasi. Kandungan gula dalam satu porsi susu gula aren bisa cukup tinggi jika tidak dikontrol. Oleh karena itu, konsumen disarankan untuk memilih varian tanpa topping tambahan dan meminta kadar gula dikurangi jika memungkinkan.
Dengan tren yang terus berkembang dan selera masyarakat yang semakin dinamis, minuman susu gula aren diprediksi akan tetap eksis dalam waktu yang lama. Kombinasi antara rasa, nostalgia, dan nilai kesehatan membuatnya lebih dari sekadar tren sementara ia menjadi simbol minuman khas Indonesia yang mampu beradaptasi dengan zaman.





