Sekilas.co – Dim sum, kuliner khas Tiongkok yang telah ada sejak ribuan tahun lalu, kini menjadi salah satu sajian favorit di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Berasal dari budaya minum teh di provinsi Guangdong, dim sum awalnya disajikan sebagai teman minum teh dalam tradisi yum cha. Kini, dim sum telah berkembang menjadi makanan utama yang digemari oleh berbagai kalangan.
Dim sum terdiri dari berbagai jenis makanan kecil yang disajikan dalam kukusan bambu atau piring kecil. Beberapa jenis yang paling populer antara lain siomay (shumai), hakau (pangsit udang transparan), bakpao, lumpia goreng, ceker ayam, dan berbagai jenis kue beras kukus. Rasa yang lembut dan beragam membuat dim sum cocok dinikmati kapan saja, terutama saat sarapan atau makan siang.
Tidak hanya dari segi rasa, penyajian dim sum juga menjadi daya tarik tersendiri. Disajikan dalam wadah kecil dan biasanya dinikmati secara bersama-sama, dim sum menciptakan suasana makan yang hangat dan penuh kebersamaan. Inilah mengapa restoran dim sum sering dipenuhi keluarga atau kelompok teman yang berkumpul untuk menikmati berbagai pilihan hidangan dalam satu meja.
Di Indonesia, restoran dim sum menjamur di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Beberapa hotel bintang lima juga menghadirkan brunch dim sum all-you-can-eat sebagai salah satu daya tarik kulinernya. Tak jarang, dim sum juga menjadi menu andalan di acara pernikahan atau perayaan keluarga keturunan Tionghoa.
Popularitas dim sum tak lepas dari fleksibilitasnya dalam berinovasi. Kini, banyak dim sum yang disesuaikan dengan selera lokal, seperti siomay ayam, bakpao isi cokelat, hingga varian dim sum halal yang ramah bagi konsumen Muslim. Inovasi ini membuat dim sum makin mudah diterima dan dicintai oleh masyarakat luas.
Namun di balik tampilannya yang sederhana, pembuatan dim sum memerlukan keterampilan khusus. Adonan harus lembut, isiannya padat rasa, dan waktu kukus harus tepat. Seorang chef dim sum profesional biasanya menjalani pelatihan khusus bertahun-tahun agar dapat menghasilkan tekstur dan rasa yang konsisten.
Tak hanya di restoran, kini dim sum juga tersedia dalam bentuk beku yang bisa dimasak di rumah. Produk ini menjadi solusi praktis bagi masyarakat yang ingin menikmati dim sum kapan saja, tanpa harus keluar rumah. Fenomena ini turut mendorong pertumbuhan industri makanan siap saji di sektor makanan Asia.
Dengan rasa, tampilan, dan nilai budaya yang kuat, dim sum bukan sekadar makanan, tetapi juga warisan kuliner yang menghubungkan generasi dan lintas budaya. Cita rasa autentik dan kemampuannya beradaptasi menjadikan dim sum sebagai salah satu kuliner Asia paling sukses mendunia.





