Sekilas.co – Gulai Itiak Lado Mudo adalah salah satu kuliner khas Minangkabau yang hingga kini tetap bertahan sebagai menu favorit masyarakat. Hidangan ini menggunakan daging itik atau bebek sebagai bahan utama, dimasak dengan bumbu cabai hijau yang melimpah. Dari tampilannya saja, warna hijau cabai segar sudah menggugah selera, apalagi dengan aroma harum rempah yang menyeruak dari kuah gulainya.
Asal usul gulai ini banyak ditemukan di daerah Koto Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat. Masyarakat setempat sudah lama menjadikan masakan ini sebagai bagian dari tradisi kuliner turun temurun. Tidak hanya disajikan di rumah rumah, gulai itiak lado mudo juga kerap hadir dalam acara adat dan perayaan penting. Hal ini menunjukkan bahwa makanan bukan hanya sekadar santapan, tetapi juga bagian dari budaya Minang.
Ciri khas gulai itiak lado mudo adalah rasanya yang pedas, segar, dan gurih. Cabai hijau yang digunakan tidak dihaluskan sepenuhnya, melainkan dicincang kasar agar memberikan tekstur unik pada kuahnya. Santan kelapa segar berpadu dengan rempah rempah seperti serai, lengkuas, dan daun jeruk, menciptakan kuah kental yang meresap sempurna ke dalam daging bebek.
Bagi penikmat kuliner pedas, gulai itiak lado mudo adalah pilihan tepat. Tingkat kepedasannya bisa disesuaikan, namun versi asli Minangkabau biasanya menggunakan cabai dalam jumlah banyak. Rasa pedas inilah yang justru membuat hidangan ini semakin populer, terutama di kalangan pecinta kuliner Nusantara yang menyukai tantangan rasa.
Selain kelezatannya, gulai itiak lado mudo juga menyimpan nilai ekonomi. Banyak rumah makan Padang maupun restoran Minang menjadikan menu ini sebagai salah satu sajian unggulan. Bahkan, beberapa pengusaha kuliner sudah mulai memperkenalkan gulai itiak lado mudo ke pasar internasional melalui festival makanan tradisional.
Namun, memasak gulai itiak lado mudo membutuhkan keterampilan khusus. Bebek yang digunakan harus segar, dan proses memasaknya memerlukan kesabaran agar daging tidak keras. Teknik memasak tradisional yang diwariskan nenek moyang menjadi kunci kelezatan hidangan ini, membuat rasanya tetap autentik meski disajikan di era modern.
Popularitas gulai itiak lado mudo juga ikut terdongkrak berkat media sosial. Banyak food blogger dan pecinta kuliner yang membagikan pengalaman mereka mencicipi menu ini di Sumatera Barat. Unggahan foto dengan kuah hijau pekat dan daging bebek yang empuk membuat orang semakin penasaran untuk mencoba.
Dengan keunikan rasa dan sejarah panjang di baliknya, gulai itiak lado mudo pantas disebut sebagai warisan kuliner Minangkabau yang membanggakan. Hidangan ini tidak hanya memperkaya khazanah kuliner Nusantara, tetapi juga memperlihatkan bagaimana tradisi lokal mampu bertahan dan terus dicintai lintas generasi.





